ASEAN ‘kecam’ eksekusi 4 aktivis di Myanmar

PHNOM PENH (REUTERS) – ASEAN “mengecam dan sangat kecewa dengan” eksekusi junta Myanmar terhadap empat aktivis, kata ketua ASEAN Kamboja dalam sebuah pernyataan pada Selasa (26 Juli).

Eksekusi terus berlanjut meskipun ada banding oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN, agar hukuman dipertimbangkan kembali, kata pernyataan itu.

Dikatakan ini adalah masalah yang dianggap serius oleh pengelompokan.

“Penerapan hukuman mati, hanya seminggu sebelum Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-55 sangat tercela,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa hal itu telah menunjukkan kurangnya kemauan untuk mendukung upaya perdamaian blok itu di negara itu.

Militer Myanmar yang berkuasa mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka telah mengeksekusi empat orang yang dituduh membantu “aksi teror”, memicu kecaman luas atas eksekusi pertama negara itu dalam beberapa dekade.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa, Kamboja, yang memimpin ASEAN tahun ini, mengatakan sangat sedih dan sangat terganggu oleh eksekusi.

Pernyataan itu mengatakan ASEAN “dengan kuat dan mendesak meminta semua pihak terkait untuk berhenti mengambil tindakan yang hanya akan semakin memperburuk krisis, menghambat dialog damai di antara semua pihak terkait, dan membahayakan perdamaian, keamanan dan stabilitas, tidak hanya di Myanmar tetapi seluruh wilayah”.

Malaysia menambah kecaman atas eksekusi junta Myanmar, dengan menteri luar negerinya mengatakan pada hari Selasa bahwa negara anggota ASEAN melihat tindakan itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah juga mengatakan pada konferensi pers bahwa Myanmar seharusnya tidak diizinkan mengirim perwakilan politik ke pertemuan tingkat menteri internasional, dan junta mengolok-olok rencana perdamaian 5 poin ASEAN.

Menteri Luar Negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan menulis dalam sebuah posting Facebook bahwa ASEAN telah mengecam eksekusi tahanan politik oleh otoritas militer Myanmar.

“Ini adalah kemunduran besar bagi upaya ASEAN untuk memfasilitasi resolusi damai dan rekonsiliasi nasional di Myanmar. Kami mengulangi seruan kami untuk membebaskan semua tahanan politik, termasuk Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi,” tulisnya.

“Resolusi damai dari krisis hanya dapat dicapai melalui dialog konstruktif di antara semua pihak terkait. Belasungkawa terdalam kepada keluarga semua korban,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *