JAKARTA (Reuters) – Indonesia akan menonaktifkan semua pesawat militer yang berusia lebih dari 30 tahun, Menteri Pertahanan mengatakan pada hari Selasa, sebagai bagian dari dorongan untuk memodernisasi armada ISIS setelah jatuhnya sebuah pesawat angkatan udara menewaskan sekitar 140 orang bulan lalu.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menolak memberikan rincian tentang berapa banyak pesawat yang akan pensiun atau berapa banyak yang akan dihabiskan untuk pengadaan peralatan baru.
“Kami memiliki peralatan yang berusia 30, 40, 50 tahun, pesawat dan helikopter … dan kami ingin menggantinya dengan pesawat yang lebih baik,” kata Ryacudu kepada wartawan setelah bertemu Presiden di ibukota, Jakarta.
Presiden Joko Widodo telah berjanji untuk hampir menggandakan pengeluaran pertahanan dari 0,8 persen dari produk domestik bruto, yang merupakan salah satu tingkat pengeluaran terendah di kawasan ini, pada tahun 2020.
Sebuah pesawat angkut Hercules C-130B angkatan udara yang membawa 122 orang jatuh di kota Medan pada 30 Juni, menewaskan semua penumpang dan beberapa orang di darat.
Pesawat buatan Amerika Serikat mulai beroperasi hampir 50 tahun yang lalu.