KUALA LUMPUR (REUTERS) – Pemerintah Malaysia mengumumkan anggaran ekspansif pada Jumat (6 November) yang bertujuan memacu aktivitas domestik ketika negara itu bergulat dengan dampak dari pandemi Covid-19, mengesampingkan kekhawatiran defisit fiskal yang meningkat untuk saat ini.
Berikut adalah beberapa sorotan dari anggaran yang direncanakan, termasuk data dari laporan prospek fiskal dan ekonomi yang dirilis oleh pemerintah menjelang pidato anggaran.
– Pengeluaran meningkat menjadi RM322,5 miliar (S$105,1 miliar) pada 2021 dari RM314,7 miliar pada 2020
– Pendapatan menjadi total RM236,9 miliar versus RM227,3 miliar pada tahun 2020
– Pengeluaran operasional terlihat sebesar RM236,5 miliar
– Perbelanjaan pembangunan dilihat sebanyak RM69 bilion
– Alokasi dana Covid-19 terlihat RM17 miliar versus RM38 miliar tahun ini
– Dividen dari perusahaan minyak negara Petronas sebesar RM18 miliar, turun dari RM34 miliar tahun ini.
Target fiskal
– Defisit fiskal turun menjadi 5,4 persen pada 2021 dari 6 persen pada 2020 – tertinggi sejak krisis keuangan global 2009
– Surplus transaksi berjalan terlihat turun menjadi RM20,3 miliar pada 2021 dari RM48,5 miliar tahun ini karena ekspansi kegiatan industri dan investasi domestik
– Memperkirakan defisit fiskal rata-rata 4,5 persen antara 2021 dan 2023, dengan asumsi ekonomi tumbuh pada kecepatan 4,5 hingga 5,5 persen per tahun selama periode tersebut dan harga minyak mentah diperdagangkan pada US$45-US$55 per barel.